Materi Tentang Puisi Kontemporer
- Sejarah Puisi Kontemporer
Puisi kontemporer pada awalnya muncul sebagai puisi dengan genre ( jenis ) yang berbeda, lain dari pada yang lain di banding puisi pada umumnya. Puisi ini lebih menekankan peran kata baik segi arti, bunyi, maupun bentuknya. Kata dianggap sarana paling ampuh untuk menyampaikan maksud penyair kepada pembaca. Puisi kontemporer secara fisik terlihat memakai kata dan mengambil struktur puisi seolah-olah secara semaunya. Justru itu yang di inginkan penyair, dengan segala arti, bunyi, dan bentuk tampilan secara inkonvensional ( tidak berstuktuk dan tidak terikat atau bebas ), kata mampu menyampaikan pesan secara maksimal. Sutarji menyebut kata adalah “mantra”.
- Tujuan Puisi Kontemporer
v
Mendobrak cara penulisan puisi yang konvensional.
v
Menyampaikan kritik.
v
Kritik dimaksudkan untuk mengajak
pembaca melakukan perenungan.
v
Kritik digunakan untuk mengajak pembaca melakukan refleksi dan selanjutnya
melakukan perbaikan.
- Pengertian Puisi Kontemporer
Puisi
kontemporer merupakan bentuk puisi sebagai hasil perkembangan puisi modern.
Puisi kontemporer merupakan ragam puisi modern yang sudah meninggalkan pola
lama dan bersifat kewaktuan.
- Ciri-ciri Puisi Kontemporer
qBentuk
fisik atau tipografi
tidak
beraturan.
q
Kata-kata
disusun secara acak sesuai dengan tipografi yang diinginkan penyair.
q
Sebagian
penyair menganggap makna dalam puisi kontemporer tidak diutamakan, yang
diutamakan bentuk fisiknya.
q
sebagian
penyair masih tetap mengutamakan makna puisi, tetapi disajikan dengan tipografi
bebas. Walaupun tidak mengutamakan makna, puisi kontemporer masih diikat tema.
q
kritik
sosial masih muncul dengan lebih keras karena kekuasaan orde baru dan ketidak
menentuan situasi tahun 2000-an.
- Cara Menemukan Tema Pada Puisi Kontemporer
ØMembaca puisi tersebut
ØMemahami puisi tersebut
ØMengaitkan puisi tersebut dengan unsur-unsur puisi pada umumnya seperti Diksi (pilihan
kata), Rima,
serta Pengimajinasian
ØSetelah di kaitkan timbul perbedaan, maka itulah puisi kontemporer dari segi bentuk dan bunyi
ØSetelah di dapatkan demikian, maka pembaca dapat mengetahui karakter puisi tersebut dan itulah ciri-cirinya, dari ciri-ciri pembaca tinggal memahami alur maksud dari puisi.
ØSetelah di pahami, maka pembaca dengan sendirinya dapat menentukan tema, perasaan,
nada atau suasana serta amanat dari puisi karena puisi kontemporer memakai
kata dan mengambil stuktur puisi secara bebas jadi untuk penentuan tema dan ciri-ciri puisi, pembaca tinggal memahami dan memperhatikan
kata – kata yang terdapat pada puisi
- Macam-macam dan Ciri-ciri Puisi Kontemporer
Puisi Mbeling
*Pengertian
Puisi mbeling pada umumnya mengandung unsur humor, bercorak kelakar. Dalam puisi ini sering terdapat unsur kritik, terutama kritik sosial. Puisi mbeling tidak meng’haram’kan penggunaan suatu kata. Semua kata mempunyai hak yang sama dalam penulisan puisi ini.
*Ciri-Ciri
vMengutamakan
unsur
kelakar;
pengarang
memanfaatkan
semua
unsur
puisi
berupa
bunyi,
rima,
irama,
pilihan
kata dan tipografi untuk
mencapai
efek
kelakar
tanpa
ada
maksud
lain yang disembunyikan
(tersirat).
vMenyampaikan
kritik
sosial
terutama
terhadap
sistem
perekonomian
dan
pemerintahan.
vMenyampaikan
ejekan
kepada
para
penyair
yang bersikap sungguh-sungguh
terhadap
puisi.
*Pengertian
Puisi mbeling pada umumnya mengandung unsur
humor, bercorak kelakar. Dalam puisi ini sering terdapat unsur kritik, terutama kritik sosial. Puisi mbeling tidak meng’haram’kan penggunaan suatu
kata. Semua kata
mempunyai hak yang
sama dalam penulisan puisi ini.
*Ciri-ciri
vMengutamakan
unsur
kelakar;
pengarang
memanfaatkan
semua
unsur
puisi
berupa
bunyi,
rima,
irama,
pilihan
kata dan tipografi untuk
mencapai
efek
kelakar
tanpa
ada
maksud
lain yang disembunyikan
(tersirat).
vMenyampaikan
kritik
sosial
terutama
terhadap
sistem
perekonomian
dan
pemerintahan.
vMenyampaikan
ejekan
kepada
para
penyair
yang bersikap sungguh-sungguh
terhadap
puisi.
Puisi Tipografi
*Pengertian
Puisi
Tipografi yaitu
puisi yang mementingkan bentuk grafis atau tata wajah yang disusun mirip dengan
gambar. Di samping makna yang ingin disampaikan oleh penyair, ia juga ingin
memperlihatkan kemanisan susunan kata-kata dari baris serta bait yang
menyerupai gambar seperti segi tiga, huruf Z, kerucut piala, belah ketupat,segi
empat dan lain-lain.
*Ciri-ciri
Disusun
dengan mengutamakan bentuk grafis berupa tata wajah hingga menyerupai gambar
tertentu.
Tidak
sepenuhnya menggunakan bahasa sebagai media.
Terdapat
lambang-lambang yang diwujudkan dengan benda atau gambar-gambar sebagai
ungkapan ekspresi penyairnya.
- Daftar Pustaka
Dawud,
dkk. 2004. Bahasa
dan Sastra Indonesia.
Jakarta: Erlangga.
Fibrianti,
Ika, dkk. 2013. Bahasa
Indonesia. Klaten: Intan Pariwara.
Kosasih.
2008. Cerdas
Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas X. Ciracas: Erlangga.
Kurniawan,
Sigit, dkk. 2006. Bahasa
Indonesia untuk SMA/MA Kelas X.
Kartasura; Willian.
Sastromiharjo,
Andoyo. 2011. Bahasa
dan Sastra Indonesia 3. Edisi Kedua.
Jakarta: Yudhistira.
Rohmadi,
Muhammad, dkk. 2008. Bahasa
dan Sastra Indonesia Kelas XII.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Tatang,
Atep, dkk. 2012. Bahasa
Indonesiaku Bahasa Negeriku 3Kelas XII.
Solo: Platinum.
Utomo,
Prasetyo, dkk. 2007. Kompeten
Berbahasa Indonesia Jilid 3.
Jakarta: Erlangga.
Untuk File Lengkap (.ppt) beserta contoh dari macam-macam puisi, silahkan klik link dibawah ini:
Tag: puisi, kontemporer, puisi kontemporer, materi, materi puisi, materi puisi kontemporer, macam-macam puisi kontemporer, sejarah puisi kontemporer, pengertian puisi kontemporer, ciri-ciri puisi kontemporer
Dawud,
dkk. 2004. Bahasa
dan Sastra Indonesia.
Jakarta: Erlangga.
Fibrianti,
Ika, dkk. 2013. Bahasa
Indonesia. Klaten: Intan Pariwara.
Kosasih.
2008. Cerdas
Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas X. Ciracas: Erlangga.
Kurniawan,
Sigit, dkk. 2006. Bahasa
Indonesia untuk SMA/MA Kelas X.
Kartasura; Willian.
Sastromiharjo,
Andoyo. 2011. Bahasa
dan Sastra Indonesia 3. Edisi Kedua.
Jakarta: Yudhistira.
Rohmadi,
Muhammad, dkk. 2008. Bahasa
dan Sastra Indonesia Kelas XII.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Tatang,
Atep, dkk. 2012. Bahasa
Indonesiaku Bahasa Negeriku 3Kelas XII.
Solo: Platinum.
Utomo,
Prasetyo, dkk. 2007. Kompeten
Berbahasa Indonesia Jilid 3.
Jakarta: Erlangga.
Untuk File Lengkap (.ppt) beserta contoh dari macam-macam puisi, silahkan klik link dibawah ini:
Tag: puisi, kontemporer, puisi kontemporer, materi, materi puisi, materi puisi kontemporer, macam-macam puisi kontemporer, sejarah puisi kontemporer, pengertian puisi kontemporer, ciri-ciri puisi kontemporer
Komentar
Posting Komentar